Yuk Seimbangkan Hidup !!

Tahu gak sih..manusia yang bahagia adalah manusia yang bahagia secara lahir dan batin.

Kebhagiaan batin yaitu berupa ketenangan jiwa. Seperti yang tertulis dalam Q.S.13 : 28.

Surat apaan tuh..yuk marii kita cek. Sekalian nanya dahh...sudah baca Quran hari ini?? Alhamdulillah, kalau sudah 😃

*Semoga membaca Alquran menjadi aktivitas rutin yang tidak pernah terlewatkan.

Surat ke-13 dalam Alquran adalah Q.S Ar-ra’du artinya guruh (petir). Dalam ayat ke 28 disampaikan bahwa orang-orang beriman hatinya akan tentram dengan mengingat Allah. Bahkan penjelasan selanjutnya disebutkan bahwa pahala berdzikir (mengingat Allah) akan dilipatgandakan.

Sahl bin Mu’az,dari ayahnya berkata, “Rasulullah saw. bersbda, “sesungguhnya pahala shalat,puasa dan dzikir akan dilipatgandakan di atas infak di jalan Allah sebanyak tujuh ratus kali lipat.” (HR Abu Dawud,2137)

Wooww...masyAllah tujuh ratus kali lipat 😍

Siapa mau? Yuk kerjakan amalan-amalan yang mengingatkan dan membuat kita semakin dekat dengan Allah. Dekati Allah, insyAllah dunia akan mengikuti. Intinya kalau masih merasa hati gak tenang, coba deh periksa hubungan kita sama Allah. Apakah semakin dekat atau malah semakin menjauh?

Saya sangat suka dengan lirik lagu apa ya,lupa..hehe..salah satu bait lagunya begini

“ Allah selangkah ku rapat padamu, seribu langkah kau rapat padaku “

💞Ketika kita menuju kepada Allah dengan berjalan, maka Allah akan menyambut kita dengan berlari. Meleleh nih kalau sudah begini..istilah zaman now BAPER 😭

Sedangkan kebahagiaan zhahir atau gerak berupa ketenangan dalam beribadah,bekerja dan aktivitas lainnya. Ketenangan dalam melaksanakan kegiatan sehari - hari merupakan sebuah nikmat dari Allah yang perlu kita syukuri.

Berikut adalah bentuk karunia Allah berupa potensi yang Allah berikan kepada kita sebagai manusia. Yaitu Al-Jasad (Jasmani), al-aql (akal) dan ar-ruh (ruh).

Ketiga potensi ini harus dalam keadaan seimbang (tawazun). Dengan keseimbangan tiga aspek inilah manusia bisa memperoleh kebahagiaan batin maupun zhahir. Karena ia akan mampunmemsyukuri segala nikmat yang Allah berikan.

Potensi jasad harus kita rawat dan jaga agar senantiasa sehat dan kuat. “Mukmin yang kuat lebih Allah cintai dibandingkan mukmin yang lemah”. (H.R Muslim)

Dimulai dari makanan harus halal dan baik. Istirahat yang cukup, jangan sampai kita mendzalimi diri dengan mengabaikan hak-hak jasadiyah kita.

Potensi kedua adalah akal. Akal merupakan bukti kemuliaan manusia dibandingkan makhluk lainnya. Kebutuhan akal adalah ilmu. Jadilah pembelajar kapanpun dan dimanapun.

Potensi selanjutnya adalah potensi ruhiyah. Kebutuhan yang harus dipenuhi dari potensi ini adalah dzikrullah. Senantiasa melaksanakan ibadah-ibadah yang menjadikan hati semakin bening dan bersih. Apabila kebutuhan ruh ini terabaikan. Jiwa akan mati dan hampa.

Ketiga potensi ini harus dipenuhi secara seimbang. Jangan sampai kita menjadi orang yang secara fisik kuat, secara pemikiran hebat tapi ruhiyahnya terabaikan. Ini hanya akan melahirkan orang-orang pintar dan kuat  yang jauh dari nilai-nilai ilahiah. Misal orang Atheis.

Atau adapun orang yang secara jasadiyah kuat dan ruhiyahnya bagus. Taaapi..secara pemikiran dia tidak memperhatikannya. Ini sangat bahaya. Ini akan memunculkan orang-orang yang beribadah tanpa didasari ilmu. Padahal sebelum beramal itu, harus didahului oleh ilmu.

Wallahu’alam bi shawab

🌸 Ummu ifa 🌸